kisah gue bersama si uba (red: nama tidak dsamarkan) berawal saat gue, mau masuk kuliah awalnya, dia dipungut dari pasar hewan hanya demi kesenangan semata di masa liburan . yang lebih ngerawat justru adek gue . gue lebih kepada menjadi manusia yang layaknya butoijo bagi si uba . tak ayal dan tak heran, dia sering mendapat luka lebam disetiap bagian tubuh . untung dia gak lapor ke komnasham .
masa liburan sekolah adek gue usai . dan mereka pun kembali ke habitat ~ tinggal gue di sini sendiri bersama .... si uba! aslinya tuh kelinci ada 2, sayangnya si upi mati dgn tak sadarkan diri. kasian dia, di tanem di bawah pohon mangga . alhasil dari seringnya bersama dengan uba . maksud gue, saking gue gak ada kerjaan sendiri di rumah . maka, bertandanglah gue ke rumah si uba . gue ketok, gak ada jawaban . gue intip, eh, nongol tuh idung di lobang (red. deskripsi rumah uba: keranjang cucian dan baju kotor berwarna biru dengan bolong-bolong berpola. mempunyai tinggi kira2 3 jengkal(-saya) dijungkir dengan maksud membentuk ruang. kemudian diberi keset lusuh dan juga sebuah batu bata diatasnya guna melindungi dari panas dan agar supaya itu keranjang tidak terbang saat tertiup angin (?). sekian)
mulei dari situ, gue mengakrabkan diri dengan si uba . lambat laun, gue tau tabiatnya si uba . dan hal itu bisa bikin gue tersingkir dari rumah gue sendiri .
mengapa? karena, uba tau segala akses keluar masuk rumah dan jg pagar halaman . uba mengerti tempat-tempat oke di sudut rumah untuk sanbetingsyalala . uba juga mengerti dimana dia mendapat apa yang dia mau . seperti hal ini contohnya . siang itu, gue lagi makan siang telor ceplok dengan isi sayur yang seadanya, dan nasi yg alakadarny pula . tinggal sperempat waktu gue slesei makan (kalo gk ngerti, lanjut aja), gue merasa tenggorokan ini serett rett rett seseret2nya (jangan di baca seret, emang tenggorokan gue mau diseret kmanaa? ) gue menatap uba yang saat itu sedang duduk manis menonton televisi (klihatannya begitu) menatap dengan tatapan seolah berkata, ambil minum gih cepetan . sambil melaluinya, gue ambil minum .. dan apa yang terjadi ?? telor karya gue, nasi gue, semua di makan sama si uba . sialan bener nih kelinci , knapa juga gue gak curiga dari awal
semakin lama, kelinci gue semakin autis . bahkan gue pun menyadari jikalau dia mulai menjadi kucing . entah setan kucing kampung mana yang merasuki tubuhnya . uba mulai senang memanjat jendela untuk masuk ke dalam rumah . uba mulai senang memakan apa yang gue makan, sperti ayam, ikan, tempe dan dia pun mulai menolak sayur setngah busuk yang gue kasih . sudah bosan vegetarian tampaknya ..
begitu banyak kenanganku bersama uba (lebai mode on) tapi kini gue hanya bisa memandang fotonya yang aduhai syubidubilala
entah mengapa ini adalah posisi favoritnya dimanapun dia berada
ooh, uba .. lo pergi kemana siiiiiih :(
0 celoteh:
Post a Comment